Rabu, 29 Desember 2010

JILBAB “ANTARA KEWAJIBAN MUSLIMAH DENGAN TREND DALAM BERGAYA”

Tiga orang gadis remaja naik angkot yang hampir penuh penumpang, sehingga mereka terlihat kerepotan waktu mencari tempat duduk. Penumpang yang lain memberi tempat di pojok dan area yang kecil. Ketiga gadis tersebut kerepotan bukan karena membawa barang bawaan yang banyak, tetapi karena busana yang dipakai tidak nyaman baginya dan mengganggu pemandangan orang lain. Bayangkan saja, model baju nyaris “you can See”, di dalamnya pakai manset sempit warna kulit, celana jeans ketat, plus jilbab mini dimana ujung rambut dan poni masih nongol dikit ngintip-ngintip tanpa malu-malu. Kali aja tuh rambut pengen keluar mau main , cari angin tapi nggak sampai masuk angin. Ketiga gadis itu berjalan sambil membungkukkan badan sambil memegang ujung baju bagian belakang agar pinggang tidak kelihatan, apalagi celana panjang zaman sekarang tidak punya pinggang
( Lho, kok nggak punya pinggang? Terus makenya gimana? Maksudnya tuh celana hanya dibikin sampai pinggul, bajunya pendek. Jadi pinggang juga suka ngintip juga kalau badan bergerak agak banyak).
Pemandangan seperti di atas sering kita saksikan di tempat umum, dikenakan oleh sebagian besar remaja dan tidak ketinggalan ibu-ibu muda. Tidak salah jika kita ingin tampil modis dan cantik, asal di tempat dan saat yang tepat agar tidak menjadi fitnah. Yang menjadi pertanyaan ,”Busana muslimah itu seperti apa ya....? Apakah ada aturan tertentu , alasan pemakaiannya dan apa konsekuensinya jika tidak berbusana muslimah?
Pakaian berguna untuk melindungi tubuh dari berbagai gangguan binatang, melindungi dari hawa dingin, menutupi bekas luka ( malu kan, cantik-cantik kok kulitnya ada ukiran?), tapi yang paling penting pakaian itu berguna untuk menutup aurat. Mana saja yang merupakan aurat bagi muslimah? Aurat bagi wanita yang wajib ditutup adalah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan. Ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW :
“Perempuan itu adalah aurat, maka apabila ia keluar dari rumahnya, syetan-pun berdiri tegak ( dirangsang olehnya ).” Riwayat Turmidzi dari Ibnu Mas’ud.
Sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Aisyah adalah : “Hai Asma! Sesungguhnya perempuan itu apabila ia telah dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu darinya melainkan ini dan ini .” Rasullullah SAW berkata sambil menunjuk muka dan kedua telapak tangannya hingga pergelangannya sendiri. Jilbab adalah pakaian yang lapang atau luas dan dapat menutup aurat wanita.
Apakah hukumnya bagi muslimah memakai jilbab? Memakai jilbab adalah wajib bagi wanita dewasa yang mukminat dan muslimat ( Nah, mukminat artinya wanita yang beriman, sedangkan muslimah adalah wanita yang ber-dien Islam). Kewajiban ini disampaikan Allah dalam Al-Qur’an surat Al_Ahzab ayat 59 yang artinya Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
dan QS An-Nur ayat 31 menyatakan, Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Marilah kita bandingkan kepatuhan kita menjalankan perintah Allah dengan wanita wanita Muhajirin , dimana mereka dengan segera memakai jilbab begitu dikabarkan kepada mereka turunnya ayat tentang kewajiban berjilbab. Berkata Aisyah: “Mudah-mudahan Allah mengasihi ( merahmati ) para wanita Muhajiraat , ketika Allah turunkan ayat : Dan ulurkanlah kerudung kerudung mereka itu hingga ke dadanya , mereka sama merobek kain kainnya yang belum berjahit , lalu mereka gunakan buat kerudung.”
Abu Dawud meriwayatkan dari Shafiyah binti Syaibah, katanya; “ Berkata Shafiyah binti Syaibah : Ketika kami bersama sama Aisyah, mereka sebut sebut wanita Quraisy dan ada kelebihannya. Tetapi sesungguhnya aku , demi Allah aku tidak melihat yang lebih mulia selain daripara wanita Anshar, mereka sangat membenarkan Kitab Allah (Al-Qur’an) dan sangat kuat imannya kepada wahyu yang diturunkan.. Sungguh ketika diturunkan surat An-Nur dan ulurkan kerudung kerudung mereka hingga ke dadanya- para lelaki mereka-pun pulang , lalu membacakan ayat ayat yang baru turun itu kepada para wanitanya. Maka mereka-pun mengambil kain yang kemudian dengan kain itu mereka jadikan kerudung. Itu karena sangat membenarkan dan beriman kepada apa yang telah diturunkan Allah dalam kitab-Nya (Al-Qur’an).
Sebagian wanita di zaman sekarang memakai jilbab menurut mode yang ditularkan oleh artis atau orang orang terkenal lainnya. Sering terlihat di jalan gadis gadis ABG kita memakai blus kecil atau baju kaus lengan panjang tapi ketat dilapisi baju mini , adakalanya sempit dan press body , plus celana jeans atau lejing ketat dengan pinggang celana yang sengaja dirancang hanya sampai pinggul saja serta kerudung mini yang dimasukkan ke dalam baju atau diputar putar ke leher atau kepala ( ada siswa SMA yang menyebut ini adalah jilbab gantung diri). Ada lagi model lain dalam memakai jilbab, yaitu ditambahkan penjepit di kepala sehingga bentuk kepala sampai telinga tercetak dengan jelas. Aduh ..... jilbab model begini mungkin bikin gerah ya....? Sirkulasi udara ke kepala jadi terhambat, dan rambutpun akan protes ( kalau ia bisa ngomong , jangan salahkan aku kalau aku rontok he he he .....) . Padahal sesungguhnya kerudung itu harus menjulur menutupi dada, dan tidak transparan. Model busana boleh apa saja asalkan menutup aurat dengan sempurna, tidak berwarna menyolok sehingga menjadi pusat perhatian. Mau pake gamis atau rok blus juga no problem asal nggak sempit dan transparan.
Apa yang akan diterima oleh muslimah yang tidak mau menutup auratnya? Kelihatannya penampilan wanita tanpa jilbab yang dihiasi rambut hitam panjang berkilau , plus kulit putih bersih dan parfum paris adalah wanita masa kini yang diimpikan banyak orang. Banyak biaya yang dikeluarkan untuk merubah penampilan fisik menjadi lebih menarik ( pokoknya oke punya, gitu) . Bukankah uang yang dikeluarkan untuk keperluan di atas harus dipertanggung jawabkan di akhirat kelak ? Ibarat membeli makanan di pasar, tentu kita memilih makanan yang dikemas dalam wadah tertutup dengan rapi walaupun harganya lebih mahal daripada makanan yang dibiarkan terbuka. Wanita yang menutup auratnya adalah wanita yang menjaga kehormatannya , karena tidak sembarang orang bisa melihat perhiasan yang dia miliki. Pakaiannya longgar, tidak tipis, tidak menyerupai laki laki, modelnya tidak menyolok sehingga tidak menarik perhatian orang. Orang tidak akan tahu bagaimana bentuk lekuk tubuhnya, dan kulitnya terjaga dari berbagai zat yang mengotori udara. Rasullullah SAW bersabda, yang diriwayatkan oleh Muslim: ‘Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku melihatnya, yaitu: suatu kaum yang bersamanya cambuk seperti ekor sapi yang digunakannya untuk mencambuk orang orang, dan wanita wanita yang berpakaian tetapi telanjang , genit, kepalanya seperti punuk onta yang miring, mereka tidak akan masuk sorga , tidak juga mencium bau sorga , sesungguhnya bau sorga tercium dari jarak ini dan itu.”
Jika bau sorga saja tidak dapat kita dicium, alamat nerakalah tempat tinggal bagi wanita wanita yang tidak patuh pada aturan Allah . Sungguh kita tak akan sanggup menahan siksaan api neraka. Bayangkanlah, semua api di dunia ini hanya satu persen , sedangkan yang sembilan puluh sembilan persen lagi di akhirat kelak. Jangankan dibakar dengan api jutaan derjat, tersentuh air panas saja kita sudah menjerit kesakitan. Nauzubillahi min zalik. Oleh karena itu marilah kita semua merenungkankan kesalahan kita. Kita melakukan taubatan nasuha , tidak lagi berbusana yang menyalahi aturan Allah, kita luruskan niat bahwa kita menutup aurat karena mematuhi perintah Allah, menjaga kehormatan bukan karena ingin menutupi kulit yang mulai keriput, atau rambut yang mulai memutih atau untuk menutupi kekurangan kita. Kita harus berusaha agar tidak lagi cinta dunia yang berlebihan. Kita berjanji bahwa setiap rupiah yang kita belanjakan adalah untuk kebaikan. Mudah-mudahan air mata yang menetes adalah air mata penyesalan , yang tak hentinya memohon ampunan-Nya yang dapat memadamkan api neraka, dan kasih sayang Allah tidak pernah jauh dari kita semua. Aamin ya Rabbal ‘Alamin.
(Disarikan dari buku Enam Puluh Satu Tanya Jawab Tentang Jilbab dan Fiqih Wanita oleh Nurhayati, sebagai bakti kepada Allah dan kecintaan kepada kaum muslimah.)

1 komentar:

  1. prihatin uni ko yo? kita di dunia ini menjalankan peran masing2 kan ni?

    BalasHapus